Assalamualaikum Bunda
Kali ini saya akan share pengalaman bayi tabung di Morula IVF Menteng Jakarta
Saya memilih dr. Anggia Melanie Lubis untuk program ini karena lebih nyaman dengan dokter perempuan, sudah banyak juga yg berhasil bayi tabung dibantu dr. Anggia
Pertama kali datang ke klinik:
menjelaskan riwayat kehamilanku dan melakukan USG untuk cek kondisi rahim. Hari ke 2 Haid nanti disuruh datang lagi untuk cek kondisi sel telur.
H2 (haid hari ke 2)
- USG cek jumlah sel telur ada 5
- test darah istri untuk menentukan jenis obat stimulasi yang akan digunakan dan deteksi apakah ada virus atau tidak
- test darah suami untuk deteksi ada virus atau tidak
20-23 July 2018
- Mulai melakukan suntik stimulasi Gonal F dosis 225 di perut. Suntiknya di klinik. Pulang kerja langsung cuzzz klinik.
24 July 2018
USG lagi untuk memantau jumlah sel telur. Ada tambambahan 1 telur. Dari 5 jadi 6. Dokter minta aku untuk suntik stimulasi lagi 4x untuk menambah sel telur. Kali ini dosis dinaikkan jadi 300.
Lalu ambil darah lagi untuk cek lab hormonku
24-27 July 2018
Suntik stimulasi lagi selama 4 hari berturut turut. Kali ini jenis suntikan ditambah 1 yaitu Cetrotide. Ini supaya sel telurku yang sudah gede gak pecah duluan.
Jadi dalam 1 pertemuan 2x coblos perut. Rasanya subhanallah
28 July 2018
Pagi Ketemu dokter lagi, USG cek telur. Sel telur sudah bertambah dari 6 jadi 9.
Daaaan aku disuruh suntik lagi 2x Gonal F dosis 300 plus diminta untuk diseimbangkan dengan olahraga. Hahahaha perutku udah kayak apa memar2 nya. Akhirnya malam ini dan besok aku suntik lagi.
30 July 2018
ketemu dokter lagi, USG cek telur.
Jumlahnya malah berkurang dari 9 jadi 8. Tapi diameter sudah cukup seimbang. Paling besar 29x23 mm. Paling kecil rata-rata sdh 17-19 mm. Lalu malamnya suntik Ovidrel untuk memecahkan telur. Serta ambil darah lagi untuk cek lab hormon lagi.
Dokter memutuskan tgl 1 Agt 2018 dilakukan tindakan Ovum Pick Up (OPU). Tindakan ini ga dilakukan dr. Anggia melainkan dari tim Morula.
1 Aug 2018
Tindakan OPU dilakukan dengan bius total. 8 Sel telur berhasil diambil.
Keesokan harinya saya diinfokan bahwa dari 8 telur yang disuntikkan sperm. Ada 5 yang berhasil dibuahi. Selanjutnya kami harus menunggu mereka berkembang menjadi embrio.
4 Aug 2018 : Day 3 (hari ke 3 setelah OPU)
Kami datang ke klinik untuk mengetahui perkembangan embrio. Qadarallah 5 embrio kami perkembangannya ada di level 3 (moderate). Belum begitu sempurna.
Ada level status kualitas Embrio.
Excelent (level 1)
Good (level 2)
Moderate (level 3)
Poor (level 4)
Dokter Anggia memberi rekomendasi untuk tetap melakukan embrio transfer (ET) karena masih ada potensi untuk bisa berkembang di rahim dengan bantuan obat suntik dan oral.
2 embrio akan di transfer hari ini juga. Sementara 3 lainnya akan ditunggu lagi perkembanganntlya hingga Day 5.
Sebelum ET (embrio transfer) aku harus minum air mineral yang buanyaak dan harus menahan pipis sampai proses ET dimulai. Ini rasanya juga gimana ya hahaha. Nahan pipis sampe sakit banget kemihnya.
ET berjalan lancar oleh Dr. Anggia tanpa bius karena memang ga menimbulkan rasa sakit sama sekali. Proses ET pas banget setelah adzan Dzuhur hihi. Jadi aku sedikit merasa lebih tenang, karena sebelumnya deg deg an banget.
Setelah ET aku tetep harus berbaring selama beberapa waktu. Kemarin kurang lebih 1 jam. Setelah itu boleh pulang dan dianjurkam Bedrest selama 2 minggu. Selama bedrest ini saya dianjurkan untuk happy, tenang, menyeimbangkan pikiran. Karena ngga baik kalo terlalu stress. Itu bisa mempengaruhi perkembangan embrio yang telah ditanamkan ke rahimku.
6 Aug 2018 : Day 5 (hari ke 5 setelah OPU)
Dapet kabar bahwa 3 embrio kami yg masih berada di morula ternyata tidak mengalami perkembangan menuju level good. Karena kualitas yang bisa freezing adalah Good, jadi kami tidak memiliki cadangan (freeze embrio). Hanya mengandalkan yang sudah di rahim ku.
17 Aug 2018
Tiba waktunya untuk test kehamilan melalui cek darah laboratorium. Angka HCG lebih akurat untuk mengetahui aku berhasil atau tidak ketimbang menggunakan testpack.
Qadarallah nilai raportku 19.63
Untuk bisa dikatakan positif hamil, angka minimal paling ngga 100. Jadi masih jauh dari standard kelulusan kenaikan kelas buibu.
Allah masih mau aku harus berjuang lagi dan memperbanyak amalan ibadah. Rasanya gimana? Jangan ditanya lagi hahaha rasanya nano nano
Demikian pengalaman ivf saya. Semoga bisa memberi manfaat, bisa memberi motivasi bagi yang belum berhasil juga seperti saya. Hikmahnya adalah saya dilatih untuk kuat hehe.
SEMANGAATTT