Sudah seharusnya si Kecil mendapatkan nutrisi yang mencukupi. Saat itu, ia sedang dalam masa pertumbuhan yang mana tentunya membutuhkan nutrisi terbaik. Apalagi jika Bunda tidak bisa memberikan ASI, maka memberikan susu formula terbaik harus diupayakan. Namun, untuk memilih susu formula yang tepat tidaklah semudah ketika dikatakan saja. Contohnya, mungin Bunda perna bertanya-tanya, apakah kualitas susu bayi NAN sebanding dengan harganya, mengingat harga susu NAN HA relatif mahal? Apakah susu formula yang dikonsumsi buah hati Anda dapat menunjang perkembangan otak anak? Nah, kriteria apa saja hal yang harus diperhatikan oleh Bunda agar dapat memberikan susu formula terbaik untuk buah hati? Simak penjelasan berikut yaa, Bun!
1. Mengandung nutrisi penting yang dibutuhkan si Kecil
Setiap produk susu biasa megandung vitamin dan mineral. Namun, tidak semua susu anak mengandung probiotik, yaitu mikroorganisme yang baik untuk pencernaan. Susu yang Bunda pilih sebaiknya adalah yang mengandung probiotik dan prebiotik, bakteri penting yang akan menjaga sistem pencernaan anak. Kandungan penting lainnya adalah DHA dan AA, yang secara natural sebetulnya terdapat pada ASI. AA (asam arakhidonat) merupakan unsur yang berperan penting dalam penyusunan jaringan otak sehingga memiliki peran penting dalam perkembangan otak anak. AA yang terkandung pada susu formula berperan sebagai zat yang dapat meningkatkan kecerdasan bayi dan juga dapat merangsang perkembangan syaraf mata yang berguna untuk indera penglihatan anak. DHA pada susu formula anak juga berperan penting dalam perkembangan otak anak. Hampir sama seperti AA, DHA (dokosaheksaenoat) juga berfungsi untuk meningkatkan perkembangan otak dan indera penglihatan.
Meskipun AA dan DHA memiliki peran penting dalam pertumbuhan otak anak, tetapi Bunda tetap perlu memperhatikan beberapa hal yakni jumlah AA dan DHA dalam susu formula. Susu formula yang Anda pilih haruslah seimbang agar pertumbuhan otak anak optimal.
2. Mudah dicerna dan diserap tubuh
Proses pembuatan susu ternyata dapat memengaruhi kualitas nutrisi di dalamnya. Susu yang diproses tanpa pemanasan berlebih tentu nutrisi alaminya tetap terjaga, sehingga lebih mudah dicerna dan diserap tubuh. Pencernaan yang baik akan mendukung daya tahan tubuh si Kecil.
3. Susu formula untuk bayi sebaiknya rendah protein
Bayi baru lahir hingga usia 6 bulan hanya membutuhkan protein sebanyak 10 gram per hari. Karena itu, para ahli menyebutkan jika susu dengan kandungan protein paling sedikit (18 persen per 100 ml) adalah susu formula untuk bayi baru lahir.
Kelebihan intake protein di dua tahun pertama ternyata berpotensi menimbulkan obesitas pada anak. Beberapa produk susu formula mengandung protein yang lebih tinggi dari ASI. Jumlah 10 gram sudah sesuai dengan perkiraan protein yang dikonsumsi oleh bayi yang menyusui dari ibunya.
Jika anak alergi susu sapi biasanya dokter akan memberikan resep susu formula dengan protein yang sudah terhidralisis sepenuhnya. Contohnya yaitu susu bayi NAN. Susu tersebut masihlah berbasis susu sapi, tetapi untuk proteinnya sudah terhidralisis sehingga sangat mudah untuk dicerna oleh bayi. Sebaiknya hindari susu formula yang berasal dari bahan kedelai karena pada umumnya bayi yang alergi terhadap susu sapi akan alergi pula pada susu kedelai. Nah, dari sini terlihat bahwa kualitas susu bayi NAN sebanding dengan hargannya. Walaupun harga harga susu NAN HA relatf lebih mahal, namun susu ini dapat Bunda berikan untuk si Kecil yang alergi.
Mungkin beberapa bayi akan menolak ketika diberi susu formula, kalau sudah begitu pasti Bunda merasa stres, bingung dan gelisah. Untuk tahap awal Bunda memang harus sabar, jangan paksa dia untuk menghabiskan satu botol penuh susu. Sebab bisa saja bayi masih dalam tahap adaptasi. Perlahan tapi pasti berikanlah pelan-pelan, lambat laun bayi pun akan menyukai rasa manis yang ada dalam susu formula tersebut.