Hallo bunda salam kenal...
ada loh teman kuliah saya yang mengalami hal serupa dg bunda.
apa bunda pernah konsul?
saya sarankan, sblm ada konsultasi dan dilanjutkan dg analisis2 kasus,, bunda jng mendiagnosa diri sendiri krn itu kurang bagus buat bunda sendiri.
lama2 kita akan kena sugesti atas diagnosa kita sendiri.
nah kmren kebetulan saya yang mencoba membantu temen saya (bisa dikatakan terapi).
baiknya bunda mulai dg olah raga dan sering2 berkomunikasi terlebih dulu dg suami.
kdang2 kita merasa bhw kita sudah berkomunikasi dg baik tapi hal tsb blm tentu sesuai kebutuhan kita dan pasangan loh.
andai kita ada dikota yg sama tentu saya akan lebih senang jika bisa membantu.
skrng coba bunda ikut pilates ato yoga ( hatta yoga aja yg lebih berfokus untuk ketenangan).
selebihnya bunda bisa sharing disini kembali dan isnyallah saya akan sedikit memberi komentar.
tapi sekali lagi... jng mendiagnosa diri sendiri akan sebuah hal yg belum tentu sebab itu akan menjadi hal yg bisa memicu kita dlm bersugesti.
Allah akan memberikan sesuai dg apa yg kita pikir loh bunda,, jadi berpikir positif sambil terus belajar buat membangun kepercayaan diri.
Lalu bangun kepercayaan dg pasangan.
---------- Post added at 14:28 ---------- Previous post was at 14:13 ----------
nah kalau sudah pasti itu virginimus tentu bunda harus konsul ke ahlinya krn virginimus termasuk dlm kategori ganggun psikologi yg harus ditangani secara tepat.
bunda bisa datang ke dokter lalu tanyakan bgmn, dan jika memang itu diagnosanya maka bunda harus segera konsul ke ahlinya.
dan satu lagi bhw bisa jadi bunda baru cerita setelah 2 tahun itu memang benar loh,,, krn temen saya juga baru cerita setelah saya (sbg sahabat) curiga krn melihat ada yg janggal dlm hubnya dg suaminya.
untuk kita yg beruntung, jng langsung mencerca dg bersuudzon loh krn gangguan sprti itu memang ada dan apa yg kita pikirkan blm tentu terpikir oleh si penderita.
mungkin kita yg tdk memiliki gangguan bisa saja berpikir scr jernih untuk segera konsul ke dokter ato ahli jika kita ada sebuah masalah, tapi nyatanya blm tentu kita bener2 bisa berpikir sejauh itu.
seperti halnya jika kita tengah nyerir mobil lalu tiba2 ada yg nyelonong didepan kita tnp kita sadari dan ditambah orang sebelah kita memberikan respon kaget, pasti lah kita tdk akan bisa membedakan mana rem dan mana gas....
jadi kalau ada yg mengeluh, ada baiknya kita dengarkan. dan jika dirasa gak masuk akal ya kita gak usah nimbrung.
kasian loh,,, sapa tau hal itu bener2 dia alamai.
dan andai kita yg mengalami dan kita dpt komentar sprti itu bgmn??
maaf jika salah2 kata
dan semangat buat kita semua...
jadilah manfaat bagi orang lain dan berpikirlah positif