| Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami. | | | | bunda bunda saya khilaf minta masukan nya Assallamualaikum bun saya mau ceritamaaf mungkin aib tapi saya bingung,sebulan yg lalu saya menikah,rapi dlm tanda kutip menikah karna saya hamil duluan,waktu suami saya hendak tanggung jawab tapi sdisisi lain orgtua saya sangat tidak terima karna suami saya tidak bawa mahar karmaya memang kehidupan suami saya paspasan,lalu disitu dibuat perjanjian diatas materai 'setelahmelahirkan saya harus pisah dgn anak saya dan suami saya,anak saya di kasihkan kepada suami saya,intinya semua itu karna mahar karna orgtua sy minta pestapesta,saya nikahsirri setelah lahiran saya disuruorgtua sy pisahdgn anak suami,saya bingung bun apa yg harus saya lakukan saya harus tinggalkan orgtua saya apa saya harus tinggalkan suami dan anak saya,saya tau orgtua saya sudah salah apa dan sudah tidak bisa di ajak kompromi lagi,yg ada difikirannya skrg adalah mahar apayg. Harus saya lakukan bund kalau saya mengikuti kemauan orgtua saya saya sangat berdosa kepada suami dan anaksaya ,karena saya meninggalkan mereka berdua karna kemauan orgtuasaya yg selalu berfikir mahar ,sedangkan suami saya maaf org gamampu,tolong beriarahanbun.
Thread lain yang berhubungan:
IbuHamil.com - komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia | | |
Mahar atau seserahan bun? Beda lho, mahar itu permintaan dari calon istri yg wajib dipenuhi oleh calon suami. Bukan ortu yg minta.
| | |
Mahar berikut seserahan bun,tapi orang tua saya yang minta ,kalau buat saya suami sudah tanggung jawab dalam artian dia mau menikahi saya entah itu tidak ada pesta pun tidakmasalah kalau buat saya yg terpenting suami tidak lari. ---------- Post added at 10:31 ---------- Previous post was at 10:28 ---------- Seserahan bun kalau maharkan seperangkatalat shallat,kalau buat saya pribadi suami sudah mau tanggung jawab dlm artian menikahi saya dan tidak lari entah itu menikahi tanpa pestapun tidak masalah.
| | |
Bunda muslim kan?..Jls bgt bun jwbannya.. pilih suami dan ank dong.. seorang wanita kalo uda nkh yg berhak ats dirinya adlh suaminya,bkn lg org tua nya..
Bunda emg bersalah sm ortu krna uda buat aib,tp sya merasa ortu bunda jg sgt slh dsni,lbh mentingin materi /mahar drpd cucu n kebahagian ank sndri..
Tp jika emg sblm nkh uda ada perjanjian pranikah yg telah ditandatangin kedua belah pihak ssh jg sih..
Cuma kalo bunda bnr2 ninggalin ank bunda n suami krna perkara ini,dosa bunda mkn bertambah..
Sehrs nya slma suami msh bs memenuhi nafkah,meskipun cuma pas2 an dan gk da mslh apapum dlm rmh tgga bunda wjb bertahan..
Slma blm lhr ank,msh bnyk kesempatan dan mgkn jg akan ada perubahan dr sikap ortu bunda..
Yg penting bunda jgn berhenti berdoa smga ortu bunda bs mnrima suami n ank bunda..
Taubat nasuha bun,mnta pertolongan Allah.. doa yg baik Inshaa Allah terkabul.. ---------- Post added at 10:35 ---------- Previous post was at 10:31 ---------- Mahar hukumnya wajib dipenuhi sbgai slh satu syarat sah nikah.. kalo seserahan kan hny tambahan /bantuan dr pihak laki2 kpd pihak perempuan yg disetujui kedua belah pihak n itu hukumnya gk wajib,apalagi jika slh satu pihak gk mampu..
| | |
Jadi saya harus pilih suami dan anak bun?nah saat ini kan posisinya saya dan suami nikah sirri itupun karna perjanjian dgn orgtua saya setelah lahiran saya harus tinggalkan suami dan anak saya didlm perjanjian yg tertera,berarti kalau sy pilih suami ,sy harus nikah 2 kali setelah melahirkan bun?tanpa wali?tanpa wali karna pasti orgtua saya menyuruh kakak saya untuk tidak merestui,apakah saya harus nekat pilih anak dan suami saya bun?dgn cara pakai wali dansaksi bayaran,saya tau saya dan suami sudah salah,tapi kami ingin meluruskan yg kami perbuat tapi keluarga saya seolah olah seperti tambah membengkokan kesalahan yg saya buat bukannya meluruskan.jadi intinya saya harus nikah ulang karna saya pilih anak dansuami bun?lalu bagaimana dgn orgtua saya kalau saya pilih suami dananak?
| | | | | Location: Bekasi
Posts: 17
| |
Mbaa, ayo sharing secara pribadi dengan saya. Siapa tau bisa kasih respon yang baik.
| | |
Replying to:
Jadi saya harus pilih suami dan anak bun?nah saat ini kan posisinya saya dan suami nikah sirri itupun karna perjanjian dgn orgtua saya setelah lahiran saya harus tinggalkan suami dan anak saya didlm perjanjian yg tertera,berarti kalau sy pilih suami ,sy harus nikah 2 kali setelah melahirkan bun?tanpa wali?tanpa wali karna pasti orgtua saya menyuruh kakak saya untuk tidak merestui,apakah saya harus nekat pilih anak dan suami saya bun?dgn cara pakai wali dansaksi bayaran,saya tau saya dan suami sudah salah,tapi kami ingin meluruskan yg kami perbuat tapi keluarga saya seolah olah seperti tambah membengkokan kesalahan yg saya buat bukannya meluruskan.jadi intinya saya harus nikah ulang karna saya pilih anak dansuami bun?lalu bagaimana dgn orgtua saya kalau saya pilih suami dananak? | Ada 2 pndpt dr 4 mazhab ttg menikahi wanita hml.. 1 pndpt mengatakan gk wjb nkh ulang jika yg menikahi adlh ayh dr si ank,tp pndpt 1 lg bertentangan dgn mengatakan wjb nkh ulanh stlh ank lhr /selesai masa iddah.. kedua pndpt itu pny dalil yg sahih. Jd terserah bnda ikut yg mana..
Nah yg namanya nikah siri tu bun.. sah dimata agama,tp tdk dimata hukum negara.. jd intinya pernikahan bunda halal di mata Allah,tp negara blm /tdk mengakui krna tdk terdaftar di KUA dan tdk mendptkan buku nikah sbgai bukti sahnya pernikahan itu di hukum negara..
Kelemahan nkh siri adlh saat trjdi perceraian bunda gk bs mnuntut hak apapun dr suami krna tdk di akui negara.. mknya kebnykan yg nkh siri itu biasanya istri kedua,ketiga n seterusnya.. mrka halal dan sah dimata agama,tp hukum negara tdk mengakui..
Gini aja bun.. bunda konsultasi ke KUA ttg permasalahan bunda,bs gk mndftrkan pernikahan bunda ke negara,toh pd saat nkh sm2 msh lajang n gadis,tunjukin bukti2 pernikahan bunda sprti foto dokumentasi.. mgkn pihak KUA bs mmbantu n ksh solusi..
Mslh nkh ulg itu gk wjb /harus jika kita ikut pndpt dr slh satu mazhab tsb..
Ato bunda bs konsultasi dgn ustad /ustadzah yg lbh paham mengenai mslh ini utk dpt pencerahan yg lbh baik..
| | | | Location: Banjarmasin
Posts: 757
| |
Assalammualaikum,mohon maaf sebelumnya apabila kurang berkenan.
Saya hanya sampaikan saja sebelum melakukan dosa semakin besar.
Na'am ya dik, setau saya menurut hukum syar'i haram hukumnya menikahi perempuan yang sedang hamil walaupun yang menghamili adalah ayah biologisnya.
firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَأُولَاتُ الْأَحْمَالِ أَجَلُهُنَّ أَنْ يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ
“Dan perempuan-perempuan yang hamil waktu ‘iddah mereka sampai mereka melahirkan kandungannya.” (QS. Ath-Tholaq: 4)
Dan hukum menikah dengan perempuan hamil seperti ini adalah haram dan nikahnya batil tidak sah sebagaimana dalam firman Allah Ta’ala:
وَلَا تَعْزِمُوا عُقْدَةَ النِّكَاحِ حَتَّى يَبْلُغَ الْكِتَابُ أَجَلَهُ
“Dan janganlah kalian ber’azam (bertetap hati) untuk beraqad nikah sebelum habis ‘iddahnya.” (QS. Al-Baqarah: 235)
iddah bagi perempuan yang hamil karena zina dan ini juga ditunjukkan oleh keumuman firman Allah ‘Azza wa Jalla:
وَأُولَاتُ الْأَحْمَالِ أَجَلُهُنَّ أَنْ يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ
“Dan perempuan-perempuan yang hamil waktu ‘iddah mereka sampai mereka melahirkan kandungannya.” (QS. Ath-Tholaq: 4)
Saran saya sebagai sesama akhwat, segera bertaubat kepada Allah dan tinggalkan suaminya.
Jikalaupun ingin tetap bersama menikahlah lagi setelah mba melahirkan nanti, itu baru sah.
Wallahualam bisawab,
Lebih baik sibuk nambah bekal buat diakhirat, sibuk bertobat dan sibuk belajar lebih banyak ilmu agama daripada sibuk ngurusin orang lain dan sibuk mencari kesalahan orang lain. | | | |
Replying to:
Mbaa, ayo sharing secara pribadi dengan saya. Siapa tau bisa kasih respon yang baik. | Maaf bun saya belum tau benargimana caranya mssg ke profilbunda,gimana kalau lewa( bbm aja bun? Ini pin bbm saya 2A48D056
| | |
Maaf ya bun.. ilmu agama sya emg blm baik.. tp dulu suami prnh tny hal serupa ke ustad dsni krna ada ank dr tm krj sya yg menghamilin ank org n akhrnya nikah,dan ustad tsb tidak mewajibkan utk nikah ulang pada pernikahan tsb..
Ini jg ada kutipan dr artikel yg prnh sya baca..
PERNIKAHAN WANITA HAMIL KARENA ZINA
Ada dua macam wanita hamil. Hamil oleh suami dan hamil karena berzina. Wanita yang hamil oleh suaminya, kemudian dia bercerai, maka tidak boleh menikah dengan lelaki lain kecuali setelah melahirkan. Adapun wanita yang hamil karena zina maka menurut sebagian ulama boleh menikah dengan laki-laki yang menghamilinya maupun dengan lelaki lain. Ikuti detailnya di bawah.
PERNIKAHAN WANITA HAMIL LUAR NIKAH DENGAN LELAKI YANG MENGHAMILI
Pendapat ulama ahli fiqh mengenai status Pernikahan Pasangan suami istri yang hamil duluan sebelum menikah
A. Pendapat yang membolehkan/mengesahkan pernikahan semacam itu
Madzhab Syafi'i dan Hanafi menganggap sah pernikahan ini tanpa harus menunggu anak zina lahir. Dengan alasan tidak ada keharaman pada anak zina karena tidak ada nasab (keturunan). Berikut keterangan dari kitab-kitab mazhab Syafi'i
- As-Syairazi dalam Al-Muhadzab 2/113
وَيَجُوزُ نِكَاحُ الحَامِلِ مِنَ الزِّنَا لأَنَّ حَمْلَهَا لاَيَلْحَقُ بِأَحَدٍ فَكَانَ وُجُودُهُ كَعَدَمِهِ
Artinya: Boleh menikahi wanita hamil dari perzinaan, karena sesungguhnya kehamilannya itu tidak dapat dipertemukan kepada seseorangpun, sehingga wujud dari kehamilan tersebut adalah seperti ketiadaannya.
- Ba alwi dalam Bughyatul Musytarsyidin hlm. 201 menyatakan:
(مَسْأَلَةُ ش) وَيَجُوزُ نِكَاحُ الحَامِلِ مِنَ الزِّنَا سَوَاءُ الزَّانِى وَغَيْرِهِ وَوَطْءُهَا حِيْنَئِذٍ مَع الكَرَاهَةِ
Artinya: Boleh menikahi wanita yang hamil dari perzinaan, baik oleh laki-laki yang menzinainya atau oleh lainnya dan menyetubuhi wanita pada waktu hamil dari zina tersebut adalah makruh.
- Al-Jazari dalam Al-Fiqh ala Madzahibil Arbaah juz 4/533 menyatakan:
أَمَّا وَطْءِ الزِّنَا فَإنَّهُ لاَ عِدَّةَ فِيْهِ وَيَحِلُّ التَّزْوِيْجُ بِالحَامِلِ مِنَ الزِّنَا وَوَطْءِهَا وَهِيَ حَامِلٌ عَلَى الأصَحِّ وَهَذَا عِنْدَ الشَّافِعِى
Artinya: Adapun hubungan seksual dari perzinaan, maka sesungguhnya tidak ada 'iddah padanya. Halal mengawini wanita yang hamil dari perzinaan dan halal menyetubuhinya sedangkan wanita tersebut dalam keadaan hamil menurut pendapat yang lebih kuat. Pendapat ini adalah pendapat Syafii.
Tp bukan brarti pndpt tsb menghalalkan perzinahan.. intinya keduanya hrs taubat nasuha dan memperbaiki diri..
Sdgkn mazhab yg mengharamkan pernikahan bagi wanita hamil adlh mazhab maliki dan hanbali..
| | |
Lalu saya harus menikah lagi setelah anak lahir bun?kalaupun saya menuruti org tua saya untuk tinggalkan suami dan anak saya saya akan bertambah dosa dan akan mempengaruhi psikis saya bun
| | |
Kalo saya jadi bunda sih saya jelas bgt milih suami dan anak bund..
Ada hal di dunia ini yg ngga bisa di nilai hanya dengan harta bund.. lagipula bunda setelah nanti melahirkan itu kan sudah menjadi ibu..
menurut saya ini adalah bentuk dari ego orangtua yg menuntut ini itu karna merasa sudah susah payah membesarkan anak, padahal seharus nya orangtua tanpa pamrih dan memikirkan kebahagiaan anak itu sudah cukup..
Kalau bunda lepas tangan gitu aja atas anak bunda, percaya deh bund kalo bunda akan menyesal seumur hidup bunda.. kenapa? Karna bunda tidak bertanggung jawab atas anak yg bunda kandung.. melahirkan saja tidak cukup bund.. anak bunda kelak butuh kasih sayang yg utuh dari kedua orangtua nya.. pikirkan kembali saat anak bunda dewasa dan tau kalo bunda nya ninggalin papa dan anak bunda hanya karna mahar itu.. saya rasa bunda sudah bisa menilai anak akan bersikap bagaimana terhadap ibu nya..
Bunda, inget satu hal, kalo ngga ada orang lain yg bisa lebih sayang dengan anak bunda selain ibu nya sendiri.. peran ibu sangat penting dalam membentuk anak kelak akan gimana..
Kalo soal finansial, percaya bund anak juga bawa rejeki.. rejeki bisa di cari bund.. sabar dan berusaha pasti membuahkan hasil.. suami kurang mampu ga masalah, memang akan berat tapi balik lagi ngga semua hal bisa di nilai dengan harta..
Pikirkan baik2 lagi ya bund dan semoga bisa membantu bunda.. saya doakan mudah2an bunda tidak memilih jalan yg salah..
| | |
Replying to:
Kalo saya jadi bunda sih saya jelas bgt milih suami dan anak bund..
Ada hal di dunia ini yg ngga bisa di nilai hanya dengan harta bund.. lagipula bunda setelah nanti melahirkan itu kan sudah menjadi ibu..
menurut saya ini adalah bentuk dari ego orangtua yg menuntut ini itu karna merasa sudah susah payah membesarkan anak, padahal seharus nya orangtua tanpa pamrih dan memikirkan kebahagiaan anak itu sudah cukup..
Kalau bunda lepas tangan gitu aja atas anak bunda, percaya deh bund kalo bunda akan menyesal seumur hidup bunda.. kenapa? Karna bunda tidak bertanggung jawab atas anak yg bunda kandung.. melahirkan saja tidak cukup bund.. anak bunda kelak butuh kasih sayang yg utuh dari kedua orangtua nya.. pikirkan kembali saat anak bunda dewasa dan tau kalo bunda nya ninggalin papa dan anak bunda hanya karna mahar itu.. saya rasa bunda sudah bisa menilai anak akan bersikap bagaimana terhadap ibu nya..
Bunda, inget satu hal, kalo ngga ada orang lain yg bisa lebih sayang dengan anak bunda selain ibu nya sendiri.. peran ibu sangat penting dalam membentuk anak kelak akan gimana..
Kalo soal finansial, percaya bund anak juga bawa rejeki.. rejeki bisa di cari bund.. sabar dan berusaha pasti membuahkan hasil.. suami kurang mampu ga masalah, memang akan berat tapi balik lagi ngga semua hal bisa di nilai dengan harta..
Pikirkan baik2 lagi ya bund dan semoga bisa membantu bunda.. saya doakan mudah2an bunda tidak memilih jalan yg salah.. | Amin bunda makasih banyak ya saran nya bermanfaat banget solusi bunda makasih banyakbun
| | |
Replying to:
Amin bunda makasih banyak ya saran nya bermanfaat banget solusi bunda makasih banyakbun | Bunda pikirkan lagi baik baik bund.. bukan hanya untuk saat ini tp untuk 5 tahun, 10 tahun bahkan seumur hidup bunda.. pikirkan bukan hanya untuk bunda, tapi anak bunda yg ngga salah apa2 tapi harus kena dampak nya bahkan dalam jangka panjang..
Bunda harus bisa tegas dalam mengambil keputusan bund.. mana yg lebih membutuhkan? Orangtua bunda yg menuntut untuk mahar dsb atau anak bunda yg membutuhkan kasih sayang seorang ibu dalam kembang tumbuh nya dia?
Semangat bund, mudah2an di berikan jalan yg terbaik
| | |
Bun, sebenarnya saya setuju dengan bunda armila15, krna saya juga belajar begitu. Bunda kan tadi bilangnya mau meluruskan yang bengkok, mau membenarkan yg sudah terlanjur salah, kalau saran saya, belajar dlu ttg masalah ini secara syar'i. Ke ustad atau ustadzah yang bunda percaya. Jangan sekalipun kepikiran buat bayar orang atau sgala macam. Krna itu malah jadi nggak sah bun. Syarat nikah itu salah satunya ada wali. Wali itu pun ada 25 urutannya. Belajar dulu bun hukum nya. Biar ga salah langkah. Pernikahan bukan hal yang bisa digampangin ilmu agamanya, krna hubungannya sampai nanti akhir zaman. Sebuah pernikahan yg tidak sesuai syar'i berbahaya bun. Ambil contoh, pernikahan yg tidak sah dalam agama, berarti anaknya jatuhnya anak hasil zina. Anak perempuan dinikahkan oleh bapaknya, padahal bapak nya sbnernya tidak boleh menikahkan, jadi pernikahan si anak pun tidak sah, begitu berulang hingga hari kiamat. Na'udzubillah bun. Makanya saran saya belajar dlu. Kalo bunda nanya di forum masalah akidah, akan ada banyak perdebatan. Belajarlah sama org yg mampu. Itu saran saya si bun.
Dan kalau dalam islam, pernikahan yang sah. Pilih suami atau ortu, jelas pilih suami bun. Namun bunda ttp harus memperlakukan ortu dg cara yang baik. Semoga mendapat pencerahan.
| Silakan daftar untuk menulis pesan :-) |