Dikenal secara turun temurun, rumput fatimah (Labisia pumila) diklaim bisa membantu melancarkan persalinan. Tetapi para dokter kandungan melarang keras pasiennya mengonsumsi herbal ini.
Sebuah penelitian di Malaysia tahun 1998, menemukan adanya kandungan hormon oksitosin di dalam rumput fatimah. Hormon ini dapat merangsang timbulnya kontraksi. Inilah yang membuat rumput fatimah dikenal sebagai obat yang dapat membantu persalinan.
Walau begitu menurut dr.Ali Sungkar, Sp.oG, tidak ada takaran pasti dari rumput fatimah sehingga efeknya tidak bisa diketahui.
"
Bahaya Rumput Fatimah Untuk Kehamilan karena tidak jelas isinya apa. Kita juga tidak tahu kandungan aktifnya itu di akar, batang atau daunnya," kata Ali.
Karena tidak bisa ditakar kadar senyawa kimianya, kontraksi bisa terjadi berlebihan yang tak jarang berujung pada robeknya rahim atau perdarahan.
Ali menjelaskan, efek rumput fatimah pada seseorang berbeda-beda. Hal ini karena cara pengolahan yang tidak standar.
"Ada yang akarnya direndam dengan air hangat atau air panas sehingga dosisnya mungkin lebih banyak. Ada yang direndam air dingin sehingga tak ada pengaruh apa-apa," ujar staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Memang efek kontraksi dari rumput fatimah ini bisa dihentikan dengan obat, tetapi menurut Ali hasilnya tidak akan maksimal. "Bisa-bisa janinnya kekurangan oksigen," katanya.
Untuk merangsang persalinan, cara yang lebih aman menurut Ali adalah dengan induksi. "Kalau memakai obat semuanya bisa diukur," katanya.
jika seorang wanita hamil mengonsumsi air rendaman tanaman bernama Latin Labisia Pumila ini malah dapat memicu bahaya bagi keselamatan keduanya. Demikian ditegaskan oleh dr. Budi Iman Santoso, Sp OG (K). Tanaman rumput fatimah mengandung oksitosika, yang memicu munculnya kontraksi pada rahim. Jika meminum air rendamannya, maka dosis oksitosika yang masuk ke tubuh wanita hamil tidak diketahui pasti.
“Bahaya karena dosisnya tidak terukur. Bila dikonsumsi dalam dosis yang tidak terkontrol, bayi bisa meninggal,” jelas Kepala Departemen Obgyn RS Cipto Mangunkusumo Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu, seperti dilansir laman Liputan6.com.
Resiko mendapat masalah saat kelahiran jika seorang wanita minum air rendaman rumput fatimah cukup besar. Saat kontraksi alamiah dimulai, maka denyut nadi seorang wanita umumnya melemah. Oksitoksida merangsang kontraksi menjadi makin kuat, sedangkan denyut nadi lemah. Ini beresiko memicu pecahnya rahim.
“Terlalu berisiko bagi ibu hamil mengonsumsi air fatima ini. Tapi kebanyakan ibu di daerah-daerah masih ada yang percaya khasiatnya pada ibu hamil,” tambah dr Budi.