sharing tumbang anak yuk (normal dan abk)

Maaf, kalo boleh tau knp pak poer jd single parent?

 

 

i have no choice bunda.
Sharing storynya ada di thread hawa panas.

 

 

Jd begitu ceritanya pak. Bapak adlh orang tua hebat buat dd putra. SubhanALLAH

 

 

Pak poer maaf ada rasa ingin tahu, jk pak por full day urus putra,siapa yg cari nafkah beli susu putra pak.

Smg anda sht sll dan smgt

 

 

amin insyaalloh bunda. Mohon do'anya

---------- Post added at 23:41 ---------- Previous post was at 23:33 ----------

amin... Terima kasih doa dan suportnya bunda.
Saya hanya menjalankan tugas bunda dan saya yakin bahwa pemberi tugas akan memfasilitasi saya untuk dapat melaksanakan tugas saya.
Simpelnya bahwa setiap makhluk Alloh telah dijamin rejekinya.

 

 

Saya selalu ingat loh pak, cerita bapa masukin mas putera dalam jaket waktu pergi ke rs

Sedikit share anak sulung saya yang akhir bulan ini genap 2taon.
Untuk kemampuan kognitif alhamdulillah anaknya suda hafal hijaiyah abata (jadi sekarang suda bisa membaca iqro 1, saya langsung ajarkan abata bukan dari alif ba ta)
1-10,colour, shape, menirukan suara dan meng-gaya-kan binatang, suda bisa menggambar lingkaran hehe
Sekarang sedang prosesing pengenalan ibiti-ubutu, menghitung sederhana dengan bola mainannya ato jari saya
Tumbang bahasa sedikit lambat, belum bisa merangkai kata jadi kalimat.
Baru bisa ngomong 1 1.. et (eat), ding (drink), dsb ini mungkin karena saya kurang stimulasi (saya sendiri tidak begitu banyak ngomong dan kesehariannya hanya dengan saya dan suami)

 

 

Udah lama gak liat cerita2 pak poer, komen2 pak poer yang selalu bikin adem suasana forum.
Sayanya juga sih yang agak jarang buka forum kemarin2 karna sibuk urus anak dan ponakan jadi pegang hp seperlunya
Bagaimana putra? Sehat?
Kisah2 pak poer dalam ngerawat anak sebegitu kerasnya selalu saya ceritakan ke suami, bukan untuk membandingkan, cuma sekedar sharing dan ternyata suami tertarik dengan kisah2 bapak, sabar dan kuatnya. Bukan cuma jadi inspirasi untuk para suami tapi juga para istri karna memang ngerawat anak full sendirian itu gak mudah.
Ditunggu banyak sharingnya kaya yang lalu2 pak

 

 

wah... Kognitif, motorik kasar dan motorik halusnya luar biasa banget itu bunda...
Selamat ya bunda dde nya luar biasa tumbangnya di usia yg segitu.

---------- Post added at 10:14 ---------- Previous post was at 10:08 ----------

amin... Alhamdulillah Putra sehat bunda. Hampir 3th usianya nih.
Skrng saya pun ga seaktif dulu di forum. Lebih banyak sharing di fb dan wa krn gadgetnya juga ga sesuport dulu. Jadi ya sekedar nyimak saja.

 

 

Naikin trit doang..

 

 

huahahhahahaa..... Kasian nya diriku ya mak....
Akhirnya lapak ada yg ngelarisin.
Ada yg bisa di bantaikah bu..

 

 

Siapa?..siapa?.. Mana..mana?hayukk lah kepoin treatnya bapake putra iki lho.

 

 

loh... Kok cuman kepo to...?
Sharing lah bu..

 

 

Hai pak poer.....
Gimana kabar nya ....????
Kabar jauza baik-baik saja. .. Dia senang sekali mau punya adik....
Malahan stiap kontrol utk USG,, dia gak mau kluar dari ruangan dokter
Dia sekarang faham betul bahwa dia adalah seorang kaka ....
Jauza masih terapi seminggu skali... Setiap hari kamis....
Teman2 nya buanyak....
Dia paling gak suka kalo di terapi wicara.... Hahaha...
Tp dia suka fisiotrapis nya.... Semua nya baik2.....


Gimana kbar dede dan si sulung pak poer????
Semoga sehat selalu yaaa

 

 

Wah kemarin gak nemu trit ini

Saya mau cerita tentang anakku arkha...numpang ya pak poer. Arkha sudah melewati masa tantrumnya dg melegakan. Sekarang dia lebih punya manners lah.....kalo gak dibolehin...ngeloyor pergi aloas ngambek...tapi kami diemin aja beberapasaat dan dia sudah kembali ceria dgan hal hal yg dibolehin.....atau.....coba coba lagi.....duuuh

Sekarang arkha sudah 19 bulan.....dan "keahlian" barunya adalah dia sudah memeiliki preferensi dg apa yg mau dilakukan dan apa yg ngga mau dilakukan. Hahahhaha ...kenapa saya bilang"keahlian" .....sebenenernya pada kenyataannya ini adalah masalah.

Contoh : disekolah jika ada pelajaran yg tidak dia sukai...salah satunya ada ke perpustakaan...maka anakku akan menarik tangan baby sitter atau aku ke locker minta dipakaikan sepatu dan memilih bermain perosotan diluar. Atau dia senang sekali bermain bola. Ketika para guru mengajak bermain didalam kelas mulai pelajaran.....arkha akan ngotot untuk terus bermain bola dan berakhir kehilangan mood untuk pelajaran selanjutnya apalagi jika pelajaran tersebut hal.yg tidak disukainya. Jika waktu naik panggung menari dan menyanyi ....arkha yg dulu suka sekarang memilih kebelakang panggung dan bermain ayunan....dll

Intinya dia sudah memilih apa yg disukai dan tidak. Apa yg mai dia lakukan dan tidak. Tentu saja ini kadang sangat menjengkelkan kita sebagai ortu. Tapi setelah berbicara dg guru dan psikolog disekolah arkha. Saya diingatkan bahwa ini adalah bentuk pertumbuhan kecerdasan baru yg harus diarahkan secara maksimal oleh ortu. Bukan kita bilang mereka keras kepala...menjengkelkan....nakal .....susah diatur dsbnya. Bagaimana jika seorang anak dimatikan kecerdasan preferensinya fan hingga besar bahkan tidak bisa memutuskan apa yg dimauinya dalam hidupnya karrna kita sebagai ortu sibuk mengatur sesuai keinginan kita dan pada saat itu kita justru mematikan kecerdasan preferensinya

Diingatkan begitu ......saya jadi sadar.....bahwa sudah punya keinginan untuk memilih adalah keahlian baru bukan merupakan "masalah" baru

Yg ber"masalah" adalah justru kita ortunya....bagaimana cara memgarahkan kecerdasan preferensi ini dg benar dan positif......hahahahha.....jadi ortu memang pr dan pembelajarannya banyaaaaak....

---------- Post added at 07:38 ---------- Previous post was at 07:26 ----------

Kecerdasan preferensi atau keahlian untuk memilih ini adalah dasar yg membedakan kita dan binatang. Dan yg paling penting adalah ini adalah dasar kita sebagai ortu meletakkan fondasi bagaimana anak anak kita selnjutanya akan bisa memilih dalam hidupnya. Itu lah pr atau masalah terberat kita sebagai ortu. So kalo ada bapak bapak....eh berhubung yg punya trit bapak bapak atau bunda bunda yg punya masalah.....jangan cepat menjudge masalah ada di anak.....karena mereka mengembangkan kecerdasan sesuai tahapnya.....but the biggest problem justru ada di kita ortunya

 

 

Tak bantu up ya pak..
Nanti kalo ada waktu insyaallah saya ketok ketok eh ketik ketik hihi
(Tapi ga janji lhoo yaaa...)