Kesal Hati, Peralihan Fasilitas Kesehatan Perusahaan ke BPJS

Replying to:

Iya bunda ticks.. fasilitas tapi tidak memfasilitasi..
Sudah hamil brapa week bund, moga debay sehat ya bund

---------- Post added at 08:06 ---------- Previous post was at 07:58 ----------

Bunda asri, setau saya nih, kan bunda dah pendarahan itu ya sblum kuret, jadinkan kodisi gawat darurat.. itu bisa langsung ke rs faskes lanjutan asal masuk ugd bund...daripada ke faskes 1 ditelantarin, herannya koq harus nunggu bidan emang mantrinya kagak bisa langsung kasih rujukan ya...
Coba klo istri mereka diposisi bunda gt lo..
Ya tapi ga tau juga bund, beda2 pengalaman, ada yang berjalan baik dan lancar mekanismenya ada yang kena oknum prosedural sekali jadinya kita yang repot implementasinya.
Selamat ya bund, dah hamil lagi, buat pelajaran aja bund lah pake bayar mandiri..
Smoga debay dan ibu sehat ya bunda asri

Replying to:

Saya mau cerita pengalaman saya memakai BPJS.
saya memakai fasilitas BPJS di kantor saya, kelas 2, mengcover saya, suami n anak pertama saya, dg potongan per bulan 13.000 itu karena dapet subsidi dr kantor.
bulan januari 2015 saya positif hamil, tiap kontrol saya pakai BPJS. ke faskes pertama dulu (poliklinik tempat saya bekerja) lalu kontrol kehamilan di RSU. beberapa kali kontrol saya tidak mengalami hambatan atau kesulitan, malah saya terbantu, saya tidak dibeda2kan, dan gratis alias free.
bulan februari 2015 janin saya tidak berkembang, saya sudah cari second bahkan third opinion, dan semua dokter mengatakan bhw janin saya sudah tidak berkembang. saya diberi obat peluruh, 3 hari setelah itu disuruh balik kontrol lagi utk dilihat sudah bersih atau belum, kalau belum maka saya harus kiret. hari ketiga saya kontrol lagi, ternyata masih belum bersih, sehingga dokter menyuruh saya utk kiret besoknya.
ada pikiran untuk kiret pakai BPJS tp saya ragu, takut nanti tidak bersih atau dipersulit atau yg buruk buruk lah...tp karena alasan biaya, dan setelah saya suami n keluarga menimbang2 akhirnya saya akan kiret dengan BPJS.
prosedurnya mudah...saya datang ke faskes pertama, membawa hasil periksa dari RS yg menunjukkan bahwa saya harus kiret. lalu saya ke RS. di RS saya sudah siap untuk kiret, siap mental n fisik, saya juga sudah puasa.
setelah antri, cek tensi, lalu ketemu dokter utk USG, dan saya disuruh masuk ke ruang tindakan.
setelah dianestesi, saya kiret, dan saya dipindahkan ke bangsal, tentunya di kelas 2 sesuai kelas saya.
semua lancar, tidak ada hambatan, tidak dibeda2kan, susternya ramah, dokternya juga baik, dan tentu saja tidak bayar, gratis.....

Replying to:

segitu sulitnya ya pake bpjs? kemarin saya ada baca di forum ini, ada yg lahiran SC juga pake bpjs dan lancar2 aja. tapi ngga tau jg sih prosesnya. saya sendiri selama ini periksa kandungan pake asuransi kantor. sayang ya bpjs ngga dipake, tapi kalo mesti ke puskesmas dan antriii saya takut malah kecapean.

Replying to:

Sekedar share bunda, mungkin Thread seputar BPJS untuk kontrol kehamilan dan melahirkan sudah banyak ketika saya search, namun untuk post comment nya kebanyakan sudah di tahun 2012-2014, makanya saya coba bikin new thread..

Dengan menulis juga curhat,mungkin luapan kekesalan hati saya sedikit berkurang.

Saya adalah ibu rumah tangga yang ngandelin gaji dari suami yg kerja di perush swasta, saya juga cukup kenal dgn istri2 rekan sejawat suami, saling share naik turunnya perusahaan suami, atau sekedar bahas keluarga.

Dahulu di perusahaan suami memiliki fasilitas kesehatan baik rawat jalab, maupun rawat inap dengan sistem reimbersment. Untuk rawat jalannya sndiri plafon 6juta per tahun, klo ga berobat sakit, bisa utk pemeriksaan dan perawatab gigi, ataupun pemeriksaan kontrol kehamilan, plafonnya segitu.
Untuk Rawat inap pun tak terhingga sepertinya, karna pernah ada cerita ibu2 istri rekan kerja saya..
Ada yang melahirkan anak cesar kembar dan bayinya sdikit bermasalah opname sampai claim 50jtbke perusahaan, ada yang melahirkan normal 12-13jt di kamar vip,
Ada yang program kehamilan sampai nghabisin plaffon rawat inap setahun, ada juga yang bed rest bolak balik masuk rumah sakit saat hamil dan habis melahirkan, smua claimnya cair.
Padahal, kami berdua alhamdulillah jarang sakit, jadi fasilitas kesehatan kantor yang claim jarang kami pakai, kebetulan juga saya dan suami punya asuransi kesehatan pribadi.

2tahun sudah pernikahan kami, baru diberi momongan, dan naik turun perusahaan aq hadapi bersama suami, sampai peralihan fasikitas keaehatan yang berubah menjadi Bpjs dari sistem claim sebelumnya.

kami ikutin tertib administrasi ketika peruasahaab meminta syarat utk pengurusan kartu bpjs via kantor,meski awalnya yang jadi baru punya suami, setelah saya positif hamil saya baru urus sendiri dgn koordinasi melalui hrd,karna urus sndiri lebih cepat daripada diurus kantor.dan cm 30 menit pun jadi kartu saya,

Keesokan harinya, saya baca di thread sebelumnya bahwa kontrol kehamilan dan proses melahirkan dengan bpjs tdk lah sulit, asal sesuai alur,maka saya coba ikuti alurnya, namun apa yg terjadi, miris sekali..

Saya datang ke faskes 1 untuk minta rujukan dr ,kebetulan faskes pertama saya dr umum, karna perawatnya tau saya cm minta rujukan di nomorkesekiankan pula ketemu dr nya, dan hasilnya tu dr umum, dipikir saya baru datang periksa setelahbtest pack dan ga paham soal periksa kehamilan, ditensinya saya, di tanya keluhannya, dan dijelaskan usia kehamilan saya dr hpht, smp pada endingnya intinya saya tdk dapat rujukan, karna di daerah saya, ada bidan faskes 1 yang bekerja sama dengan bpjs, dan beliau merujuk saya ke bidan bpja tersubut katanya cukup dengan membawa kartu bpjs.

Dijelaskan pula sama dr faskes 1 bahwa kontrol kehamilan dengan bpjs hanya 4x dalam 1 periode kehamilan, yaitu @1kali di trisemester pertama dan kedua, 2 kali di trisemester ketiga, dr fasskes 1 mengeluarkan rujukan hanya jika saya akan melahirkan mengalami indikasi ke arah secar, baru bisa ke rsu faskes lanjutan, selebihnya klo normal ya melahirkan di bidan,
Mirianya,,,saya ambil bpjs kelas 1 tiap bulan dipotong, tapi sudah kontrol kehamilan tdk bisa di rsu dengan spog, harus ke bidan, dan dalam 4x kontrol plafonnya hanya 200rb alias di cover 50rb per sekali kontrol ke bidan, astaga..vitamin debay aja ga dapat duit segitu.

Nyampailah aq ke bidan malam itu juga..ternyata bidannya yang dirujuk pun menolak,
Awalnya beliau bilang, melayani, tapi berhubung prosedur bpjs claimnya sulit dan pasien yang datang ke beliau memanfaatka bpjs saja 4x kontrol, selebihya di spog dan kelahiran tidak di tempat beliau, belum proses claim 50rb yang masih dipotong materai segala, membuat beliau kadang mengikhlaskan jasa berobatnya klo dengan pasien bpjs alias tidak jadi claim ke kanyor bpjs.
Karna syaratnya claim si bidna cair adalah dari KIA si ibu , mmg dicover 4x, tapi 9 bulan itu harus tertib administrasi kontrol ke bu bidan, dan selebihnya dr 4x itu bayar, dan klo tdk ada indikasi ,kelahiran normal dapat subsidi bpjs hanya 600ribu. Dari 1,5jt

Dan pengalaman dia , endingnya ketemu pasien saya pake fasilitas bpjs, saya disarankan untuk bayar dulu setiap kontrol, sampai klo saya melahirkan normal, baru saya di bantu claim ke bpjs total nominal nya saya 800rb

Dahi saya pun berkerut, bukannya saya tdk mampu periksa ke bidan swasta atau dr spog, tapi berhubung dr spog nya yang bagus di kota ini slain buka klinik juga pagi dia praktek di rsu, pikirku, ada fasilitas kantor knapa tdk dipakai, dan suamk sudah dipotong 60rb per bulan untuk bpjs kelas 1.

Memakan waktu untuk cari rujukan, kecewa saya dapatkan, tdk sesuai ekspektasi saya dan suami.

Bandingkan dengan tahun sebelumnya , anak2 rekan sejawat lahir dgn 15jt normal diluar claim kontrol kehamilan plafon 6jt, cair, semntara jatah aq mengandung anakq hanya 800rb nanti jika aq normal dari iuran tiap bulannya..terimakasih !

Saya discuss dengan suami, rejeki bisa dicari, anak juga bawa rejeki, besok saya akan mulai kontrol kehamilan 7week, di dr spog yang saya inginkan dgn biaya pribadi di klinik, seandainya klahiran normal plann saya dan suami di bidan swasta aja, tapi klo cesar di rumah sakit dr spog saya paktek.

Maaf bunda panjag lebar, smoga hati saya plong dgn curhat disini

Replying to:

Waah Bunda Tami debaynya mau dipasin hari valentine ya kelahirannya..

Terkadang kita kuat dan penuh perjuangan hanya demi buah hati tercinta bund, apapun kita lakukan.. semangat menjalani sc nya ya bunda, smoga ibu dan debay selamat setelah persalinan..amien