- Pada bayi ASI saja (<6bln belum
MPASI), BAB hingga 10-15x/hari sampai usial 1 bulan adlah normal. Saat itu pencernaan bayi sdg membuang berbagai hal yg tdk berguna pada tubuh bayi di awal kelahiran (chtnya: bilirubin)
- Seiring bertambahnya usia, bayi baru lahir memiliki pola BAB yang bervariasi. Umumnya bayi akan buang air besar kurang lebih 2-5 kali sehari hingga ia berusia sekitar 6-8 minggu. Tinjanya akan berbentuk sama seperti sebelumnya, cair lunak seperti bubur. Warnanya pun bervariasi dari kuning hingga kuning kehijauan. Karena bayi terkesan sering BAB, maka tak jarang banyak ayah atau ibu yang khawatir bayinya diare. Bahkan beberapa bayi ASI akan BAB setiap kali selesai menyusu. Apalagi pola ini tidak ditemukan pada bayi yang mendapatkan susu formula ataupun campuran susu formula-ASI. Hal ini juga yang membuat banyak orangtua ragu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya, karena takut bayinya terkena “diare”.
Tahukah kita bahwa kondisi tersebut diatas normal sekali terjadi. Dan bukanlah pertanda bayi mengalami diare. Salah satu manfaat ASI dari ribuan manfaat lainnya adalah ASI akan berfungsi sebagai laksatif atau obat urus-urus.
- Normal BAB bayi ASI biasanya sedikit berair, tetapi bila konstan terlihat berair, dpt juga krn oversupply ASI ibu.
Terkadang ditemukan BAB yg lebih kental dan spt berbiji atau seperti menganduk lemak, yg merupakan variasi normal.
- Seiring pertumbuhannya, karena ASI adalah protein yang paling sesuai dengan tubuh bayi, terserap sempurna sehingga tidak ada ampas yg terbuang sbg tinja. Bayi dapat saja tidak BAB hingga 10-12 hari dan masih normal selama bayi tidak rewel, kesakitan, pola tumbuh baik dan tdk mengejan.
KENALI WARNA WARNI TINJA BAYI ASI
Bukan hanya pola BAB dari bayi ASI yang dipertanyakan. Warna dari tinja bayi yang berwarna warni seringkali juga membingungkan dan membuat banyak ayah ibu ragu dan khawatir akan bayinya. Agar tidak tersesat di jalan, mari kita kenali bersama warna dari tinja bayi ASI.
1.. Hitam lengket dan seperti aspal: Tinja ini disebut mekonium yang akan keluar saat BAB pertama bayi baru lahir.
2.. Kuning kehijauan atau kuning kecoklatan. Lunak seperti bubur. Kadang seperti berbiji : Begitu ASI matang keluar (ASI yang keluar setelah kolostrum, sekitar hari ke-4 pasca bayi lahir), maka tinja bayi akan berwarna kekuningan. Warna kuning ini disebabkan oleh bilirubin yang tak terpakai.
3.. Kuning dan sedikit warna merah darah: Jika sesekali terjadi, maka hal ini bukanlah sebuah alarm. Perhatikan apakah puting payudara mengalami lecet atau anus bayi terluka ataupun bayi mengalami sembelit. Apabila selalu dan sering ditemukan darah dalam tinja, maka konsultasikan pada dokter.
4.. Tinja berwarna hitam dan keras padat diiringi sembelit : Umumnya disebabkan pemberian suplemen zat besi yang jelas tidak diperlukan oleh bayi ASI. Zat besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh tubuh dan jumlahnya cukup untuk bayi. Sehingga pemberian suplemen zat besi tidak dibutuhkan untuk bayi ASI.
5.. Kehijauan : Umumnya disebabkan oleh makanan yang ibu konsumsi. Dapat juga disebabkan oleh asupan ASI yang tidak seimbang, yaitu bayi relatif hanya mendapatkan asupan ASI awal (foremilk) daripada ASI akhir (hindmilk). Terutama jika tinja bayi sering sekali berwarna hijau. Karena itu berikan ASI di satu payudara hingga bayi selesai menyusu ataupun payudara terasa kosong.
Dengan memahami pola BAB dan karakteristik dari tinja bayi, berbagai keraguan dan ketakutan yang ada dalam pemberian ASI eksklusif dapat kita hindari dan ibu menjadi tenang.