Met petang bundaa..
Mau berbagi sedikit tentang yg pernah sy alami saat persalinan dulu
Sy mengalami KPD (Ketuban Pecah Dini) pada saat usia kehamilan 41w. Loh, udah 41w kok dibilang pecah dini? Bukankah emang udah waktunya ketuban pecah?
Ya, itulah yg jg membingungkan sy waktu itu. Sy kira yg disebut dg pecah dini itu hanya berlaku untuk kehamilan yg berusia di bawah 9 bulan.
Rasa penasaran itu membuat sy banyak bertanya ke dokter sy. Mulai dg apa sih yg dimaksud dg ketuban pecah dini? Berikut sy tuliskan ulang penjelasan dr beliau :
Ketuban Pecah Dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum terjadi proses persalinan yang dapat terjadi pada usia kehamilan cukup waktu atau kurang waktu.
Oh, ternyata ada 2 tipe KPD bunda, yaitu :
1. KPD Preterm
KPD preterm adalah pecahnya ketuban
sebelum usia kehamilan 37 minggu.
2. KPD Aterm
KPD aterm adalah pecahnya ketuban pada usia kehamilan cukup waktu (di atas 37 minggu).
Dan yg sy alami adalah KPD tipe 2, yaitu KPD aterm. Waktu itu ketuban sy rembes, tapi sy tidak merasakan kontraksi. Setelah ditunggu dan dievaluasi selama lebih dr 24 jam tetap tidak ada penambahan bukaan (mentok ke bukaan 2), akhirnya sy disarankan untuk sectio caesaria (sc).
Ada beberapa faktor yg menjadi pemicu/penyebab KPD, di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Inkompetensi serviks (leher rahim)
Inkompetensia serviks adalah istilah untuk menyebut kelainan pada otot-otot leher atau leher rahim (serviks) yang terlalu lunak dan lemah, sehingga sedikit membuka di tengah-
tengah kehamilan karena tidak mampu
menahan desakan janin yang semakin besar.
2. Peninggian tekanan inta uterin
Tekanan intra uterin yang meninggi atau
meningkat secara berlebihan dapat
menyebabkan terjadinya ketuban pecah dini. Misalnya :
a. Trauma : Hubungan seksual,pemeriksaan dalam, amniosintesis
b. Gemelli (hamil kembar)
Kehamilan kembar adalah suatu kehamilan
dua janin atau lebih. Pada kehamilan gemelli terjadi distensi uterus yang berlebihan, sehingga menimbulkan adanya ketegangan rahim secara berlebihan.
c. Makrosomia
Makrosomia adalah berat badan neonatus
>4000 gram kehamilan dengan makrosomia menimbulkan distensi uterus yang meningkat atau over distensi.
d. Hidramnion
Hidramnion atau polihidramnion adalah jumlah cairan amnion >2000mL.
3. Kelainan letak janin dan rahim : letak
sungsang, letak lintang.
4. Kemungkinan kesempitan panggul : bagian terendah belum masuk PAP (sepalo pelvic disproporsi).
5. Korioamnionitis
Adalah infeksi selaput ketuban. Biasanya
disebabkan oleh penyebaran organisme.
6. Penyakit Infeksi
Adalah penyakit yang disebabkan oleh
sejumlah mikroorganisme yang meyebabkan infeksi selaput ketuban.
7. Faktor keturunan (ion Cu serum rendah, vitamin C rendah, kelainan genetik)
8. Riwayat KPD sebelumya.
9. Kelainan atau kerusakan selaput ketuban.
10. Serviks (leher rahim) yang pendek
(<25mm) pada usia kehamilan 23 minggu.
Demikian yg bisa sy paparkan tentang Ketuban Pecah Dini bunda, jika ada yg kurang atau salah, berkenanlah bunda-bunda untuk menambahkan dan mengoreksinya
Atau mungkin ada bunda yg mempunyai pengalaman yg sama dg saya, monggo bisa share di sini