Halooo bunda-bunda semua....
Mau berbagi pengalaman mengenai hidrotubasi nih,
Thread ini dibuat bukan untuk nakut2in lho, tujuannya lebih kepada sharing informasi jika mungkin ada bunda-bunda sekalian yang ingin merencanakan atau akan menjalani tindakan hidrotubasi ini.
Hidrotubasi itu sebenernya dilakukan untuk membuka saluran rahim yang tersumbat, atau istilah awamnya "ditiup". Sebelum dilakukan hidrotubasi dapat dilakukan
HSG untuk mengetahui ada atau tidaknya sumbatan tersebut.
Namun pada kasus saya, dokter yang menangani saya (beliau dokter yang sangat terkenal dan sudah senior di daerah jakarta selatan) - beliau langsung melakukan tindakan hidrotubasi tanpa melakukan
HSG terlebih dahulu.
Pada awalnya saya memang sempat bingung, tapi ternyata setelah mencari2 informasi dimana2 saya kemudian mengetahui keuntungannya langsung dilakukan hidrotubasi
dibandingkan harus menjalani
HSG terlebih dahulu. Keuntungan2 itu antara lain :
1. Hidrotubasi caranya dengan memasukkan cairan antibiotik kedalam saluran rahim, tidak seperti
HSG yang dilakukan dengan menggunakan cairan x-ray, dengan
HSG saluran rahim kita akan terpapar radiasi x-ray yang mana efek sampingnya lebih mengkhawatirkan.
2. Dengan dilakukan Hidrotubasi juga dapat diketahui apakah ada penyumbatan atau tidak yaitu dengan melihat jalannya cairan kedalam cairan rahim. Bedanya dengan
HSG, Hidrotubasi dapat langsung membuka bilamana ada sumbatan, dan dapat mengobati infeksi bilamana ada. Karena cairan antibiotiknya itu punya sifat mengobati.
3. Katanya siiiih,
HSG itu sama sakitnya dengan hidrotubasi. Jadi nggak deh makasih klo saya harus
HSG dulu kemudian hidrotubasi, sakitnya 2 kali dong! Walaupun asumsi saluran rahim saya tidak tersumbat pun, sy tdk keberatan untuk dilakukan hidrotubasi krn cairan antibiotiknya itu mengobati, sehingga saluran rahim kita jadi lebih sehat.
Hidrotubasi harus dilakukan pada hari 9-10 setelah
HPHT, akhirnya pada hari itu saya membulatkan tekad untuk menjalaninya.
Sebelum membulatkan tekad itu sebelumnya saya sudah searching2 di google apa sih yang dimaksud dengan hidrotubasi itu dan apa perbedaannya dengan
HSG. Banyak juga artikel2 pengalaman ibu2 lain yang menceritakan tentang hidrotubasi, saya menolak untuk membacanya lebih lanjut karena kok kayaknya menyeramkan banget, ada yang sampai pingsan2 segala.
Saya berpikiran positif saja dulu, menganggap artikel2 tersebut lebayy... karena yang ada dipikiran saya saat itu, kalau masuk ke saluran rahim berarti seperti kita menjalani USG Transvaginal dong, cuma nyeri dan ngilu sedikit sih saya nggak keberatan..... dan ternyata saat itu saya memang sangat sotoy sekali bunda2
Pukul 16:30 saya sudah tiba dirumah sakit, ternyata dokternya belum datang, saya menunggu sambil main game yang ada di galaxy tab saya, lumayan mengusir kejenuhan, karena tidak trasa saya sudah menunggu selama 3 jam.
Kira2 pukul19:30 saya masuk ke ruang kamar bersalin. Posisi saya dikasur bener2 sama dengan orang yang mau melahirkan. Suami saya diperbolehkan masuk ke dalam kamar tindakan. Suami saya sempet foto2 saya, saya senyum2, ketawa2 bahagia
Dokter akhirnya datang, awalnya rasanya mirip seperti usg transvaginal, dingin, ngilu dan nyeri, tapi ini ditambah rasa mules yg tidak nyaman. Saya selimutan sampai kepala - sengaja sih, saya nggak mau lihat alatnya seperti apa, bahkan sy nggak mau denger apa yg dokter dan suster bicarakan. Saya samar2 mendengar dokter meminta tang kepada susternya. Huaaaa saya tambah tutup telinga aja, pingin selesai secepatnya.
Oiya, dalam menjalani hidrotubasi ini saya tidak diberikan obat2an apapun, baik obat bius, obat penenang, pereda sakit, apapun itu saya nggak diberikan #tepok jidat dokternya#
Lanjut, tidak beberapa lama saya merasa seperti ditusuk entah apa itu yang pasti rasanya mulessssssssss tidak terkira, dan sakiiiiiiiiitttttttt luar biasaaaa, saya sampai teriak2 sambil nangis, mencengkram tangan susternya sampai susternya kesakitan! Saya juga teriak2 ke dokternya UDAH DOKKKK!!!!!! Rasa sakit itu saya rasakan sekitar 3 kali, mungkin itu pada saat cairan antibiotik itu disuntikkan ke saluran rahim. Pada saat suntikan ketiga saya merasakan seperti mau pingsan, dan seperti mau mati, karen
a nggak kuat nahan sakitnya itu. Untungnya setelah yang ketiga kali sudah selesai. Sepanjang hidrotubasi suster menyuruh saya untuk mengatur napas panjang, boro2 bisa mengatur nafas, bernafas saja rasanya nggak bisa!
Setelah hidrotubasi selesai dilakukan, saya masih merasakan mulessss dan nyeri, tapi lega banget karena rasa sakitnya sudah berkurang 10 kali.
Alhamdulillah setelah itu dokter menyatakan tidak ada sumbatan.... walaupun dokter juga bilang kalau sakit itu biasanya ada sumbatan, tapi tadi cairan sudah masuk dengan baik kedalam saluran rahim. Hal ini nanti akan saya pastikan untuk ditanyakan kembali kepada dokternya di sesi konsultasi berikutnya. Apakah ini maksudnya ada sumbatan tapi sudah terbuka oleh hidrotubssi tersebut atau memang tidak ada sumbatan sama sekali.
Saya disuruh ixtirahat di dalam kamar bersalin yang memang nyaman sekali selama setengah jam. Lewat setengah jam, suster belum juga datang untuk menanyakan, saya merasa sudah tidak begitu sakit lagi dan memutuskan untuk minta pulang sendiri. Akhirnya diperbolehkan untuk pulang dan suster berpesan bila nanti ada sedikit pendarahan supaya jangan panik, karena hal itu wajar terjadi setelah hidrotubasi dilakukan.
Merasa sudah sehat, saya dan suami memutuskan untuk makan malam di pondok indah mall
menuju ketempat makan saya berjalan sangat pelan digandeng oleh suami karena tiba2 merasa nyeri dan mules. Begitu duduk direstoran yang dituju dan hendak memesan makanan, tiba2 rasa nyeri dan mules itu makin menjadi2, sampai akhirnya saya dan suami nggak jadi makan dan saya dibantu oleh kira2 sekitar 5 satpam mall untuk keluar dari mall menggunakan kursi roda.
Posisi saya saat itu memang sudah pucet sekali, air mata keluar terus menerus karena menahan sakit, dan pastinya nggak bisa jalan. Oleh satpam mall itu saya dianjurkan dibantu untuk dibawa ke rumah sakit lagi, namun suami saya sebelumnya sudah telp ke suster dikamar bersalin, dan syukurnya suster bilang bahwa hall tersebut normal, tinggal diminumkan pondstan 500mg saja, minum teh manis hangat dan istirahat. Akhirnya saya dan suami memutuskan tidak jadi ke rumah sakit dan mau pulang saja.
Di mobil perjalanan pulang saya menahan sakit yg teramat sangat dan karena sudah seperti mau pingsan, saya sempet berkata kepada suami saya kalau saya punya salah tolong dimaafkan, hhehehehe...... rasanya udh kayak pengen mati soalnya.
Sampai rumah saya minum pondstan, minum teh manis hangat dan makan sup bikinan suami saya..... akhirnya kondisi saya makin membaik meskipun sampainsaat saya menulis ini saya masih rasakan nyeri2 seperti haid.
Saya sebenernya sempet bertanya2 juga kenapa dokter nggak memberikan saya obat apa2 untuk menahan sakit, yang saya tau dokternya memang pro segala yang alami, tapi kalaupun misalkan (amit2 naudzubillahmindzalik) saya harus menjalani hal seperti ini lagi, saya akan memaksa dokternya supaya saya dibius aja
Anyway, tips untuk menjalani hidrotubasi sebaiknya membawa pondstan 500mg, jadi kalau kasusnya seperti sy, tidak diberikan obat apapun, pondstan itu dapat diminum setelah tindakan selesai. Pondstan itu lumayan membantu untuk menghilangkan rasa nyeri.
Biaya untuk tindakan hidrotubasi ini dirumah sakit terkenal di jakarta selatan adalah sebesar Rp1.400.000.
Demikian pengalaman saya di hidro, maaf kalau banyak kesalahan pengetikan karena ngetiknya menggunakan touch screen, jadi banysk kepleset.... tetap semangat yah semuanya yg sedang berjuang mendapatksn momongan... semoga semua doa dan usaha kita segera membuahksn hasil yang diinginkan, yaitu hamil dan mempunyai baby yg normal dan sehat, amiiiin....