Bundaaaaaas....
Baru sempet share nih...
Setelah melalui perjalanan panjang, berbagai macam kegalauan, dan macem macem kegelisahan...
Finally, 15 Juni 2013 Pukul 1.20 AM, Lahir putri kecilku melalui persalinan normal dengan berat 3,1 kg dan panjang 50 cm.
Kami beri nama Abbiya Nayla Hanna Pradhika (Biya), artinya : perempuan hebat yang dianugerahi kesuksesan/ kebahagiaan.
Begini ceritanya :
HPL menurut
HPHT adalah 11 Juni 2013, tapi menurut perkiraan dokter karena posisi kepala dd sudah masuk panggul diperkirakan
HPL nya 2 Juni 2013.
1 Juni pukul 6 sore : perjalanan dari Jakarta menuju Malang via kereta api (naik pesawat ditolak ma maskapai penerbangannya karena
uk 39w)
2 Juni pukul 9 pagi : sampai dengan selamat (sempet deg deg an selama di perjalanan, takut brojol di kereta.
sesampainya di stasiun, abis makan di warung langsung periksa ke bidan terdekat, belum berasa kontraksi sama sekali tapi berjaga2 kalo2 ada masalah. hasilnya semua baik baik saja.
3 Juni malam hari : pergi ke bidan lagi karena berasa kontraksi meski jarang banget, di cek masih pembukaan 1, aku memutuskan untuk pulang saja.
6 Juni : coba periksa ke dokter, kontraksi masih belum berasa. Hasil periksa lumayan bikin galau, ternyata posisi ulut rahim agak menghadap ke belakang alias retro, menurut dokter persalinan normal agak susah juga.
masih ada waktu 5 hari sampai
HPL.
menunggu dan menunggu, 10 Juni pun waktunya suami balik lagi ke Jakarta, masa cutinya sudah habis, dengan berat hati suami balik ke Jakarta juga meski dd belum launching.
11 Juni : karena sudah
HPL, gerakan dd berkurang, dan belum berasa kontraksi akhirnya kembali ke dokter. karena sudah lewat
HPL, dokter menyarankan untuk di observasi selama 3x6 jam, setiap 6 jam sekali diberi obat perangsang kontraksi, tapi sampai 3x6 jam (keesokan harinya) pembukaan cuma sampai pembukaan 2 saja.
Dokter menyarankan untuk di drip (induksi) tapi aku menolak karena yang kudengar sakitnya setengah mati...
dokter cuma bilang alternatif keduanya adalah Secar, hiiiiyyy... makin puyeng aja kepala.
Karena optimis ma dd, aku memutuskan untuk pulang saja, setelah di cek dan di usg, kondisi dd baik baik saja meski air ketuban sudah agak berkurang.
12 Juni : sampai dirumah langsung rebahan, istirahat, puyeng gara2 dengar kata SC. tiap hari konsumsi air kelapa muda, berharap air ketuban untuk dd cukup.
14 Juni : kontraksi belum juga kurasakan, mencoba saran dari teman ibuku ada bidan yang sabar dan pro kelahiran normal. Pukul 11 kesana, niatnya cuma periksa saja, eh waktu diperiksa ternyata sudah pembukaan 3, di beri waktu untuk pulang mengambil perlengkapan persalinan atau mau tinggal di tempat saja dulu.
Aku memutuskan untuk pulang dulu mempersiapkan perlengkapan bersalin, cukup lega karena bidan tidak menyebutkan kata induksi ataupun SC sama sekali. Pukul 5 sore setelah sempat menonton pertandingan sepak bola aku diantar ibu kembali ke bidan, waktu diperiksa ternyata sudah pembukaan 4, alhamdulillah ada perkembangan.
sampai pembukaan 4 pun aku belum merasakan kontraksi yang berlebihan, cuma sesekali saja perut berasa kencang.
pukul 9 malam di cek oleh bidan, masih tetap pembukaan 4, kemudian diberi obat beberapa butir.
pukul 10 mulai merasakan kontraksi dan masih bisa ketawa ketiwi
pukul 12 udah mulai meraung-raung kesakitan, nyari'in suami segala, akhirnya cuma bisa pegangan lengan ibu. bidan datang di cek baru pembukaan 7, kemudian bidan menyiapkan air hangat dan berbagai peralatan lain untuk proses persalinan.
15 Juni Pukul 1 dini hari : udah ngejan2 sendiri tapi ditahan, gak boleh ngejan, mana bisaaa... beberapa menit kemudian diposisikan untuk mengejan, berkali-kali mengejan (mungkin ada 10 kali lebih) si dd belum juga bisa keluar, akhirnya dibantu dengan sedikit robekan, karena memang posisi mulut rahimku yang retro, agak susah untuk dd kluar, akhirnya (setelah dirobek dikit) sekali mengejan dd pun keluar...
Semua rasa sakit hilang seketika...
tangisannya langsung menggema di ruangan bersalin itu.
dengan tali pusar yang masih panjang, dd ditaruh di dadaku sambil masih menangis kencang, kemudian ayahku masuk dan mengadzan n iqomat i si dd yang masih di dadaku, tiba2 dd brenti nangis kayak mendengarkan dengan seksama suara adzan kakeknya.
Ajaib sekali, setelah ayahku selesai, eh si dd langsung ngenyot jari jempolnya kemudian berusaha meraih putingku dengan melata di perutku (kakinya nendang2 perut, jadi dd bisa agak naikin badannya menuju puting kiriku), pas di depan puting kiriku, subhanallah dengan tiba tiba dan tanpa aba aba si dd langsung nemplok bibirnya ngenyot putingku....
Bidan dan asistennya berhasil mengeluarkan placenta dan membersihkan sisa-sisa darah di rahimku, dd yang masih ngenyot pun di ambil untuk dibersihkan badannya.
Setelah itu proses jahit menjahit, sakiiiit banget karena banyak jahitan luar dalam. Lucunya waktu proses mengejan itu aku sempet beberapa kali tertidur sedikit.
Jadilah ada benjolan sedikit di belakang kepala putri kecilku ini...
Waaaaaooow... panjang juga ya ceritaku bundas... tp gpp... daripada dipendem di hati, mending di keluarin aja ya berita bahagianya.....
Buat bunda-bunda yang lain yang sudah lewat
HPL, jangan stres jangan galau, karena setiap dd punya waktu sendiri-sendiri kapan mau launching...
Ini sedikit pict dd biya :