Telat 2 minggu, TP Negatif, USG Negatif. Hamil kah?

Replying to:

Iya ya, bund. Kok nggak insem aja ya. Hahahaha

Saya pengen ceritain program hamil saya di tahun pertama sampe tahun ketiga ya. Sampe kemudian kenapa saya memutuskan untuk berhenti promil dan menerima keadaan apa adanya.

Tahun pertama, ketika di bulan bulan pertama nggak sukses hamil, saya konsul ke spog. Dikasih obat obatan yang harus diminum di hari haid pertama dan bla bla bla (saya lupa karena sudah sangat lama) hahahaha.

Belum juga sukses, tahun kedua kemudian ganti promil dengan alternatif.
Saya pake obat herbal, dibarengin dengan terapi pijit di kaki, di punggung, di perut, di sekitar paha. Butuh berbulan bulan karena setiap satu bagian tubuh, hanya boleh dipijat setelah haid bersih.

Promil tahun ketiga, saya kembali percayakan pada spog, tapi beda dokter dari yang pertama.
Ketika ketemu spog yang kedua ini, saya diarahkan untuk cek HSG. Ada kamera kecil yang dimasukkan ke -maaf- miss v untuk mengambil gambar sekitar rahim.
Kemudian hasil HSG ini dibaca oleh spog saya, dan dueeer, rasanya langsung pengen pingsan ketika dokter mengatakan saya mengalami penyumbatan. Penyumbatan bukan hanya terjadi di satu saluran, tapi di kedua tuba saya. Jalan nya ketutup lemak. Itulah sebab kenapa sperma suami nggak pernah sukses ketemu sel telur. Karena mentok di tembok. Hahaha

Satu satunya solusi yang dokter tawarkan waktu itu adalag operasi. Tapi operasi harus dilakukan di luar kota, di RS besar yang lebih lengkap alatnya.

Karena saya takut operasi, akhirnya saya coba nanyain opsi untuk bayi tabung.

Dan ternyata, bayi tabung pun tidak semudah namanya. Saya kira cuma sel telur sama sperma diambil, tinggal kocok, kemudian masukin ke rahim. Hahahaha kayak bikin milkshake yaaa.
Tapi ternyata bayi tabung tak semudah itu.

Sekali lagi, bayi tabung cuma bisa dilakukan di luar kota. Di RS besar yang tidak ada di kota saya.
Saya sama suami harus meluangkan waktu minimal sebulan penuh dekat dengab RS, untuk proses pembuahan dan observasi pasca penanaman.

Dokter juga menyampaikan, biaya nya waktu itu kurang lebih 50an juta untuk satu kali penanaman.

Dan, kemungkinan sukses nya hanya 40% saja.

Dari nasihat dokter ini lah kemudian saya dan suami memutuskan, yasudah kita pasrah saja mengingat kami sudah habis habisan di tahun pertama dan kedua.
Kami harus mulai nabung untuk rumah dan kebutuhan lainnya.

Sejak tahun ketiga itulah, saya nggak pernah lagi promil promilan.

Dan saya beruntung, tahun kelima pernikahan, adik kandung suami mengijinkan putra bungsunya jadi anak saya.

Saya ngerawat si anak ini dari ketika dia dikandungan usia 6 bulan. Saya yang ngajakin ngobrol, saya yang maksa dia dengerib musik musik. Pokoknya saya perlakukan selayaknya saya yang hamil.

Dab syukurlah, putra kami ini sudah hampir tiga tahun usianya. Bisa jadi obat lelah pas suami pulang kerja.
Rumah nggak sepi. Hehehe.

Oiya, mengenai insem, dokter saya tidak menawarkan opsi tersebut. Mungkin karena waktu itu belum trend atau mungkin karena saluran saya buntu jadi percuma di insem kalo babang spermanya nggak bisa bezuk. Hahahaha

Duh jadi panjang kan ceritanya.

Tapi senang rasanya bisa berbagi. Siapa tau ada bunda lain yang senasib.

Replying to:

Saya juga ikut IVF. Tapi saya domisili tidak di indonesia, saya di prancis. Setelah 2 tahun nunggu, memutuskan ikut IVF. Karena di sini gratis untuk 4x inseminasi dan 4x IVF (belum termasuk tra'sfer embrio beku). Traitement dan pemeriksaan emang lumayan lama. Tapi lamanya itu di ngantri gilirannya karena gratis jadi banyak yang ikut. Daftar bulan lei 2018, dan baru mulai treatment november. Saya nggak ikut insem karena gak bakal berhasil. Sperma suami tidak bisa nembus sel telur sendiri, harus diinjeksi. Makanya langsung ke IVF. Eh baru IVF 1 udah isi, sekarang di 16 weeks.

Kasus mbak memang sulit untuk inseminasi, lebih baik langsung IVF. Memang sih treatmentnya panjang karena ngikut siklus.

Replying to:

Bundaaa... Saya gak ngalamin telat seperti ini. Saya cuma mau doain aja semoga bunda lekas dikasi tiket emas H nyaa... Moga ini pertanda. Bisa jadi kadar HCGnya blum kuat makanya tespek atau tes masi negatif, doa saya semoga hamil ya bundaaaa... Mangaatttss...

Replying to:

bund saya juga pernah telat pertama 9 hari, telat ke 2 16 hari, ternyata masih haid huhuhu
tapi semoga bunda telatnya karena hamil ya bund
aku pas telat kemarin itu mungkin karena hormon kacau karena kepikiran mau hamil terus dan pola hidup aku ga sehat masih suka makan sembarangan
setelah aku perbaiki pola hidup sehat
alhamdulillah bulan depannya langsung positif bunda
bunda semangat yaaa
semoga segera dapet garis 2
percaya Allah akan kasih di waktu yang tepat

Replying to:

selmat siang ibu2 semua, saya baru berganbung belajar pake forum ini,,,


saya juga begtu bun 4 bulan sudah tdak mens, tapi negatif, riwayat saya jg tdk tertur, pernah 3 bulan tdk mens, nanti mens 20 hari full, trus tdk mens lama baru mens lagi.. saya sampai stress ,, apa saya jg ada penyakitnya ya,,,, mau ke dokter saya bingung mau mulai dari mna, mohon petunjuk nya bunda2 semua,,,

Replying to:

Tetap semangat dan sabar yaa bunda Zeeza...
Insyaallah pasti ada jalan terbaik...

Replying to:

selmat siang ibu2 semua, saya baru berganbung belajar pake forum ini,,,


saya juga begtu bun 4 bulan sudah tdak mens, tapi negatif, riwayat saya jg tdk tertur, pernah 3 bulan tdk mens, nanti mens 20 hari full, trus tdk mens lama baru mens lagi.. saya sampai stress ,, apa saya jg ada penyakitnya ya,,,, mau ke dokter saya bingung mau mulai dari mna, mohon petunjuk nya bunda2 semua,,,